Senin, 08 Juni 2009

Akbar dan SBY Hadir Dalam Milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah


Jakarta - Bertempat di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta, Selasa (06/05/08), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI) menggelar syukuran Milad (ulang tahun-red.) ke-80. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, beberapa menteri dan mantan Ketua DPR RI Dr. Ir. Akbar Tandjung.

Selain Presiden SBY dan Akbar Tandjung hadir pula Menag Maftuh Basyuni, Ketua MK Jimly Asshidique, Menseskab Sudi Silalahi, Menkominfo M. Nuh, Menhut M.S. Ka'ban, Menkop UKM Suryadharma Ali, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mantan Menkokesra Azwar Anas, dan mantan Meneg UPW Tuty Alawiyah serta ratusan jamaah PTI.

Ketua Umum PB PTI, Basri Bernanda dalam sambutannya menyatakan PTI adalah organisasi keagamaan non partisan yang terbuka bagi semua golongan. "Kami bukan partai tetapi ormas yang terbuka bagi partai biru, partai kuning dan partai lain," terang Basri kepada yang hadir.


Saat Basri menyebut partai kuning, Presiden SBY yang duduk di barisan paling depan menengok sambil tersenyum ke arah Akbar Tandjung yang duduk di barisan kedua sisi kirinya. Akbar yang duduk diapit Ketua MK Jimly Asshidique dan Menkominfo M. Nuh pun mengangguk dan membalas senyum SBY.


Dakwah dan Pendidikan


Dalam pidatonya presiden memuji kiprah PTI dalam sejarah pembentukan NKRI. "Jauh sebelum kemerdekaan RI, organisasi ini telah mengabdi di bidang dakwah, ekonomi keumatan, pendidikan, berkhidmat cerdaskan umat dan membangun bangsa," kata presiden. Presiden Yudhoyono pun mengaitkan momentum milad PTI dengan peringatan 100 tahun kebangkitan nasional. "Bertepatan pula dengan peringatan 10 tahun reformasi," tambah SBY.


Terkait dengan dakwah PTI dengan pendidikan, SBY menekankan pentingnya pendidikan sebagai agenda pembangunan nasional. Menurutnya bangsa Indonesia tidak akan maju apabila tidak mempunyai daya saing. "Daya saing ditentukan oleh pendidikan dan pendidikan didukung oleh anggaran yang cukup," ujarnya. Menurutnya pemerintah telah berupaya menaikkan anggaran pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi. "Bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2006 sebesar Rp4,8 triliun, tahun 2007 sebesar Rp10,4 triliun, dan tahun 2008 Rp12,5 triliun, ke depan akan semakin kita tingkatkan," paparnya.


Tahun-tahun Politik


Dalam pidatonya presiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia tengah memasuki tahun-tahun politik. "Tahun ini tahun politik, tahun depan tahun pemilu," kata SBY. Menurutnya hal tersebut merupakan bentuk keniscayaan demokrasi. Presiden berpesan agar iklim demokrasi ini disikapi dengan kompetisi yang sehat. "Kita cegah politik kekerasan," tegasnya.


Presiden juga berpesan agar politik dibangun atas dasar kesantunan dan kecerdasan. "Politik yang santun dan politik yang cerdas," jelasnya. Menurut SBY, kalau itu dilakukan, maka bagaimana pun hingar bingar dinamika demokrasi yang akan diuntungkan adalah rakyat. "Karena program-program pemerintah dapat dijalankan dengan baik," pungkasnya. 

(alf/dhyt)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.