Minggu, 23 Januari 2011

Persatuan Tarbiyah Islamiyah Tolak Pemilu Ulang

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Basri Bermand mengatakan, organisasinya menolak wacana pemilu ulang karena akan menghabiskan biaya dan tenaga yang besar.


"Diadakannya pemilu ulang hanya akan memakan banyak biaya, padahal biaya tersebut lebih baik dialokasikan kepada masyarakat," katanya kepada wartawan di sekretariat Tarbiyah Islamiyah, Jakarta Pusat, Kamis.


Padahal, katanya, pemilu sekarang belum dapat diprediksi apakah memiliki cacat hukum atau tidak. Sehingga, katanya, tidak perlu dilakukan pemilu ulang.

Ia mengimbau para caleg menerima hasil pemilu dengan lapang dada. Jika para caleg keberatan dan menganggap ada kesalahan dalam pelaksanaan pemilu, kata Basri, mereka dapat menggunakan jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Jika ada yang tidak setuju dengan kesalahan tehnik yang terjadi pada pemilihan legislatif yang lalu, seperti tidak tercantumnya nama pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), selesaikanlah melalui jalur hukum jangan sampai dilakukan pemilu ulang," imbaunya.

Ia juga mengimbau kepada pemilih untuk melakukan pemeriksaan kembali namanya pada DPT agar tidak terjadi kesalahan lagi pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

"Di dalam hak memilih juga terdapat kewajiban yaitu memeriksa kembali namanya pada DPT, sehingga mereka dapat menggunakan haknya dengan baik pada pilpres mendatang," katanya.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah, kata Basri, membebaskan anggotanya memilih partai pada saat pemilu legislatif, namun pada pilpres mendatang diharuskan memilih presiden yang memiliki persyaratan sesuai dengan kondisi bangsa saat ini.

"Persyaratan yang harus dimiliki presiden saat ini adalah taqwa, amanah, rasional, berwawasan kebangsaan, dan ilmu pengetahuan yang luas," jelasnya.

Ia mendoakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu sehat sehingga dapat dicalonkan kembali pada pilpres mendatang.

Dalam jumpa pers tersebut, Basri juga mengatakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah akan menyelenggarakan peringatan ulang tahun organisasi yang ke-81 di Sentul. Pada acara tersebut akan diselenggarakan rapat kerja nasional guna membulatkan padangan untuk pilpres mendatang.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang didirikan pada 5 Mei 1928 merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki tujuan pokok untuk memberikan pendidikan dakwah dan sosial kemasyarakatan. (*)

sumber : antara
Read more »

Minggu, 16 Januari 2011

Persatuan Tarbiyah Islamiyah

Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang berdasarkan Pancasila sebagai asas bernegara, didirikan oleh para Ulama Besar di Minangkabau pada tanggal 5 Mei 1928. Persatuan Tarbiyah Islamiyah merupakan wadah bagi umat Islam Indonesia yang menganut paham Ahl al-Sunnah wal al Jama'ah dalam 'Itikad dan bermazhab Imam Syafi'i Rahimahullah dalam syari'at.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah mengemban tugas dan kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesadaran bernegara dan beragama dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, ta'at kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala dan Rasulullah SAW. Firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً


Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisaa [4] : 59)
Read more »

PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH : Pemerintah Harus Tegas Terhadap Ahmadiyah


KabarIndonesia - Persatuan  Tarbiyah Islamiyah menilai pemerintah kurang tegas  terhadap aliran Ahmadiyah yang oleh  ummat  Islam  sebagai  aliran sesat,  sehingga timbullah  aksi-aksi kekerasan terhadap pengikut  dan pendukung Ahmadiyah. Penilaian  ini disampaikan Ketua  Umum  Tarbiyah Islamiyah  H.  Basri  Barmanda  di kantornya  kemarin. 

Islam  menurut Basri Barmanda  tidak akan  membenci  Ahmadiyah  jika  mereka  tidak menggunakan  Islam  sebagai agamanya. Karena di  dalam  agama  Islam  tidak  akan  ada  lagi  nabi setelah  nabi Muhammad.  Lebih lanjut Basri Barmanda menambahkan  sebaiknya  Ahmadiyah jangan menggunakan  Islam sebagai  agamanya  dan  dianjurkan membuat agama baru.  Mereka  mengaku bersahadat sama  dengan ummat  Islam  yang lain,  tetapi Mirza  Gulam Ahmad mereka  akui  sebagai  nabi.

Persatuan  Tarbiyah Islamiyah  didirikan  di Bukittinggi, Sumatera Barat pada  tanggal 5  Mei 1928, bergerak  dalam bidang  pendidkan,  dakwah  dan  social.  Adlah  organisasi  tertuan setelah  Muhammadiyah dan  NU.Pada tahun  50  an  pernah  menjadi  Partai Politik,  pada  tahun  1969  Perti kembali  ke  khittoh,  tidak  lagi  berpolitik.  Pada  masa  Orde  Baru  Perti  menyalurkan  aspirasinya  ke  Golkar  karena  situasi  waktu  itu. Pada tahun   2004  kita menyalurkan  aspirasinya  ke  SBY. (Zohiri Kadir)

sumber : www.kabarindonesia.com
Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.